Zonajatim.com, Sidoarjo – Hubungan dekat KH Husein Ilyas dengan Cawabup Taufiqulbar tidak bisa dibantah. Hal itu diungkapkan langsung KH Husein Ilyas usai berceramah dalam kegiatan pengajian umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 di Masjid Nurul Huda Desa Ngampersari Kec Candi, Sabtu (21/11/2020).
Pengajian umum tersebut dihadiri ratusan warga muslim yang diatur dengan protokol kesehatan dan dihadiri Cawabup Taufiqulbar. Kehadiran Cawabup Taufiqulbar di acara pengajian umum tersebut merupakan undangan khusus langsung dari KH Husein Ilyas dan disampaikan ke panitia acara.
“Taufiqulbar ini adalah adik saya,” ujar KH Husien Ilyas kepada takmir masjid dan warga Desa Ngampelsari saat turun dari panggung mimbar acara.
Hal itu, diucapkan langsung KH Husien Ilyas ketika hendak turun dari panggung dan disambut serta dirangkul Cawabup Cawabup Taufiqulbar.”Saya langsung pulang ke Mojosari, barokalloh Dik,” ujar KH Husien Ilyas saat mendekap Cawabup Taufiqulbar.Mengetahui KH Husein Ilyas hendak pulang, ratusan jamaah pengajian berebut mencium tangan kiai hingga masuk ke dalam mobil.
Kedatangan KH Husein Ilyas ke Desa Ngampelsari membawa berkah tersendiri bagi pedagang kaki lima, mereka datang dari sejumlah tempat dan langsung menggelar dagangannya di sekitaran masjid. “Pak kiai Khusen Ilyas adalah tokoh besar NU makanya begitu tahu datang ke sini, kami langsung gelar dagangan disini karena pasti warga NU yang datang banyak,” kata Dul, pedagang kacang yang menggelar dagangan di depan masjid Nurul Huda Ngampelsari.
Dalam ceramahnya, KH Husien Ilyas tentang kehebatan Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang bisa selamat dari kejaran Abu Jahal dan kaum kafir Quraisy.Dari catatan Syarah Nabi disebutkan peristiwa itu terjadi pada tahun 622 Masehi, Rasulullah Muhammad SAW berniat hijrah ke Kota Madinah untuk mencari tempat penyebaran Islam yang lebih kondusif. Namun, kaum kafir Quraisy yang tidak menginginkan ajaran Muhammad SAW menyebar ke luar Makkah, melakukan pengejaran untuk menghalangi niat Rasulullah.
Dalam kondisi terdesak, Rasulullah dan Abu Bakar memilih masuk ke Gua Tsur atas petunjuk yang diberikan Allah SWT melalui malaikat Jibril. Di gua yang berada di Jabal Tsur nan tandus itulah Rasulullah dan Abu Bakar berlindung selama tiga hari tiga malam. Gua itu sendiri memang sempit, seperti periuk yang tebalik, namun memiliki dua pintu yang saling berhadapan.
Upaya pengejaran kaum kafir Quraisy menemui jalan buntu manakala sampai di sekitar gua. Kendati sudah berada di depan pintu masuk gua, kaum kafir Quraisy terkecoh dengan keberadaan sarang laba-laba dan sarang burung merpati yang menutupi jalan masuk ke gua. Maka, pengejaran itu tidak berhasil.
KH Husein Ilyas ini dikenal alim, wara’, zuhud dan insya Allah termasuk waliyullah. Beliau KH. Husein Ilyas (Mbah Yai Khusen Ilyas), adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Misbar Karangnongko, Mojokerto.
KH Husein Ilyas adalah kiai sepuh yang sangat disegani dan dihormati di Jawa Timur. Di pondoknya yang sederhana di Karangnongko, Mojokerto, hampir setiap hari banyak orang yang datang mulai silaturrahmi, mengaji (Jum,at pagi,Sabtu,Selasa, malam 17 an) sampai meminta doa dan restu.
Begitu KH Husein Ilyas selesai ceramah, hujan lebat langsung mengguyur kawasan Candi dan sekitarnya.sp