Zonajatim.com, Sidoarjo – Pilkada Sidoarjo pasca coblosan dan sekarang memasuki penghitungan suara semakin menghangat. Ini lantaran dua paslon yakni Bambang Haryo Sukartono – Taufiqulbar serta Ahmad Muhdlor – Subandi sama-sama mengklaim menang Pilkada.
Apalagi kedua paslon sama-sama mengumumkan kemenangannya melalui hitungan C1 maupun quick count website KPU.
Hitungan yang diumumkan melalui website KPU inilah yang disorot Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada (AMPP) Sidoarjo. Mereka mencurigai ada kecurangan di dalam kontestan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2020 ini.
Pihak yang dicurigai akan melakukan kecurangan oleh AMPP adalah KPU. Koordinator AMPP, Hadi Putranto menuturkan ada kerusakan (eror) di server website KPU tersebut sengaja dibuat agar bisa merubah data yang masuk.
“Kita ketahui bersama KPU Kabupaten Sidoarjo adalah penyelenggara pemilu yang independen sebagai penentu hasil Pileg dan pilkada. Jadi tenaga yang digunakan adalah orang-orang yang betul-betul profesional dan tidak memihak,” Ujar Hadi Putranto yang juga Ketua Generasi Muda Sidoarjo (GMS), Jumat (11/12/2020).
Oleh karena itu, agar kinerja KPU sebagai penyelenggara pemilu benar-benar netral, AMPP selaku aliansi gabungan dari berbagai LSM diantaranya GMS, Gerakan Anak Sidoarjo Setia (Ganass) dengan Ketua Chamim Putra Ghafoer dan LSM GPRS, Ketua Didik AB berencana mengerahkan massa untuk melakukan demo di Kantor KPU, pada Senin (14/12/2020). “Kami sudah melayangkan surat rencana demo ke KPU dan Polresta. AMPP sebagai fungsi kontrol mengharap KPU Kabupaten Sidoarjo bertindak secara profesional, netral dan tidak berpihak pada salah satu calon,” tegasnya.
Sementara itu Komisioner KPU Fauzan meminta masyarakat tetap tenang dan sabar menunggu hasil hitungan manual resmi dari KPU.
“Tunggu aja proses tahap rekap di KPU,” katanya. sd