Zonajatim.com, Surabaya – Vaksin anti covid sudah datang di Surabaya dan siap didistribusikan. Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyebutkan, jatah vaksin yang didapat Surabaya sebanyak 33.420 vaksin untuk gelombang pertama.
Kepastian tersebut terkuak dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual dan dipimpin langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada Selasa (12/1/2021).
“Kita mendapat 33.420 dan itu sudah mencakup semua tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Surabaya,” kata Plt Wali Kota Surabaya, Selasa (12/1/2021).
Nantinya setiap tenaga kesehatan, menurut Plt Wali Kota Whisnu, akan mendapat jatah dua kali penyuntikan sesuai arahan pemerintah, yang diberikan dalam jangka waktu dua pekan. Untuk menyelesaikan proses vaksinasi tahap pertama, Whisnu mengatakan, membutuhkan waktu sekitar tiga minggu karena setiap minggu ditarget dapat menyasar 10 ribu orang.
Tentang persiapan pelaksanaan vaksinasi, Whisnu menyatakan, ada 109 fasilitas kesehatan yang siap digunakan untuk melakukan vaksinasi. Di antaranya 46 rumah sakit dan 63 Puskesmas.
“Simulasi sudah di tujuh rumah sakit, dan 63 puskesmas. Tersisa 39 yang kita dorong untuk segera melakukan simulasi sebelum nanti dilakukan proses vaksin,” ujarnya.
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti menambahkan, pihaknya nanti juga mengajukan penambahan vaksin sekitar 8.000 untuk tenaga publik lain seperti Polri, Satpol PP, dan Linmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, ada 839 tenaga vaksinator yang disiapkan dan sudah bersertifikat. Untuk proses vaksinasi, kata Febria, para penerima pengumuman melalui SMS blast dari pusat kemudian datang ke tempat yang telah ditentukan. Di tempat nanti, penerima harus melakukan pendataan, kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kita sudah melakukan assessment tapi nanti akan kita lakukan screening lagi terkait pemeriksaan fisik seperti cek tensi dan lain-lain, lalu assessment ulang terkait penyakit komorbid. Kalau sudah lolos bisa ke meja tiga. Tapi, kalau belum kita bisa update data di aplikasi untuk dilakukan vaksin di lain hari,” jelas Febria. nar