Zonajatim.com, Surabaya – Seperti daerah lain, Pemkot Surabaya menggelar kegiatan vaksin Sinovac anti Covid-19 di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (15/1/2021).
Mereka yang menjalani vaksin yakni Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, istri Plt Wali Kota Dini Syafariah Endah, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kajari Tanjung Perak, Kajari Surabaya, Ketua IDI Surabaya, Kepala Kemenag Kota Surabaya, Kepala Bidang Keperawatan RSU dr Soewandhie, Tim Penggerak PKK, Kepala Cabang Surabaya BPJS Kesehatan, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Ketua PPNI Surabaya, dan Ketua DPRD Kota Surabaya.
“Kita pahami bahwa covid-19 membawa dampak yang sangat luar biasa. Tidak hanya masalah kesehatan namun juga masalah ekomoni, yang harus kita atasi secara bersama-sama,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat (15/1/2021).
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, para kandidat yang sudah terdaftar harus melakukan pendaftaran ulang di meja pendaftaran. Setelah itu ke meja berikutnya untuk screening tensi dan riwayat medis.
Setelah divaksin mereka akan mendapatkan sertifikat dan datanya dimasukkan dalam aplikasi,”
Dalam acara di Balai Kota Surabaya tersebut tampak hadir pula Sekda Pemprov Jatim Heru Tjahjono dan Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Pemprov Jatim, dr Joni Wahyuhadi.
Pelaksanaan dan pencanangan vaksin Sinovac, kata Whisnu Sakti, merupakan tugas pemerintah untuk memutus penyebaran covid-19 dan juga menyelamatkan warga Surabaya dari keterpurukan pada segi ekonomi.
“Vaksinasi ini upaya agar kita terlepas dari covid-19. Secara teknis untuk vaksin targetkan 70 persen, maka virus itu tidak ada tempat lagi untuk menjangkiti,” paparnya.
Setelah mendapat vaksin Sinovac anti Covid-19, Plt. Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana pun mengungkapkan rasanya mendapatkan vaksin Covid-19.
“Vaksin Covid-19 tak sakit kok. Aman dan halal. Tak usah khawatir,” ujarnya.
Namun Whisnu sebelumnya sempat ditolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Saat diperiksa tensi Whisnu berada di angka 160. Setelah sejenak beristirahat, tekanan darah Whisnu Sakti berangsur turun menjadi 140. Dia pun kemudian dianggap layak untuk mendapatkan vaksin.
“Saya tak grogi. Wong jarumnya kecil. Mosok badan segedhe gini takut jarum,” ucapnya.
Setelah menerima vaksin Whisnu pun meminta semua warga Surabaya tak perlu khawatir dengan vaksin Covid-19. Pasalnya, pemerintah sudah menjamin vaksin Covid-19 aman dan halal. Dia pun berharap semua warga Surabaya bisa segera mendapatkan vaksin. Sehingga, warga bisa kembali beraktivitas normal menggerakkan roda ekonomi Kota Surabaya.
Whisnu juga berpesan, meski nantinya semua warga Surabaya sudah menerima vaksin, namun harus tetap menegakkan 3M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Menjauhi Kerumunan).
“Yang penting 3M tetap terus kita dengungkan, untuk memotong penyebaran virus Covid-19. Tak cukup hanya dengan vaksin saja,” harapnya.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, para kandidat yang sudah terdaftar harus melakukan pendaftaran ulang di meja pendaftaran. Setelah itu ke meja berikutnya untuk screening tensi dan riwayat medis.
“Setelah divaksin mereka akan mendapatkan sertifikat dan datanya dimasukkan dalam aplikasi,” katanya.
Dalam acara di Balai Kota Surabaya tersebut tampak hadir pula Sekda Pemprov Jatim Heru Tjahjono dan Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Pemprov Jatim, dr Joni Wahyuhadi. nar