Zonajatim.com, Sidoarjo – Silpa atau sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2020 kabupaten Sidoarjo sebesar 1,106 triliun. Turun 200 miliar dari total nilai Silpa tahun 2019 sebesar 1,3 triliun.
Turunnya Silpa tahun ini tidak lepas dari peran PJ Bupati Sidoarjo, Hudiyono yang mendorong OPD mengoptimalkan penyerapan dalam waktu sebulan.
Seperti dinas perikanan, yang awal Oktober penyerapan sekitar 30 persen bisa maksimal menyerap anggaran sampai 96 persen pada akhir tahun. Padahal tahun lalu, 2019 penyerapan dinas perikanan hanya 86 persen.
Hudiyono mengaku tidak mudah menekan angka Silpa disaat pandemi Covid-19. Energi semua fokus pada penanganan covid. Namun dirinya optimis, berbekal kerja keras dan membuat kebijakan skala prioritas serta aktif turun langsung sidak ke kantor-kantor dinas akhirnya Silpa berhasil diturunkan dalam waktu satu bulan.
Anggaran PAK yang digedok Minggu pertama bulan November dan penyerapan dibatasi sampai Minggu keempat bulan desember. Praktis Hudiyono lari kencang, mengajak seluruh OPD menerapkan skala prioritas penyerapan anggaran.”Kita ada waktu satu bulan sejak PAK digedok Kemendagri november Minggu pertama. Target saya dari silpa tahun lalu 1,3 triliun harus turun jadi dibawah 1 triliun”, terang Hudiyono, Kamis, (11/2/2021) usai sidak di dinas perikanan dan BPKD Sidoarjo.
Perkiraan Hudiyono PAK digedok pertengahan Oktober. Ternyata baru diturunkan Kemendagri bulan November Minggu pertama. “Kita sudah berupaya maksimal, tahun ini Silpa turun 200 milyar. Artinya kita bisa mengoptimalkan dengan menyerap anggaran 200 miliar dalam satu bulan untuk pembangunan Sidoarjo”, tutur Hudiyono.
Ia mengapresiasi kinerja dinas, seperti dinas perikanan yang sudah maksimal merealisasikan program kerja dengan serapan 96 persen. Selain itu, administrasi pertanggungjawaban kinerja sudah terpenuhi.
Kepala Dinas Perikanan, Bahruni Ariawan mengaku dalam sebulan diminta PJ Bupati Hudiono lari kencang. Menyerap anggaran dalam waktu sebulan.
“Hampir tiap hari dimonitor Pak PJ Bupati, menanyakan penyerapan anggaran. Dan sampai akhir tahun serapan dinas perikanan mencapai 96 persen. Naik dibanding tahun lalu hanya 86 persen. Kita juga sudah memenuhi laporan pertanggungjawaban sesuai aturan”, ujar Bahruni. sp