Zonajatim.com, Sidoarjo – Peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Sidoarjo di Kelurahan Lemah Putro Kecamatan Sidoarjo dilakukan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP, Sabtu (20/3).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak serta Kabiro Pemerintahan dan Otoda Setda Prov. Jatim Jempin Marbun. Hadir pula Ketua FKUB Sidoarjo KH. Mohammad Kirom serta Praeses HKBP Distrik XVII IBT Pdt. Abednego Sitompul Mth.
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor mengatakan Sidoarjo merupakan kota yang harmonis. Masyarakatnya selalu hidup berdampingan. Kondisi seperti ini diharapkannya dapat selalu terjaga.”Mari bersama-sama kita jaga Sidoarjo ini tetap harmonis berdampingan seluruh agama yang ada,”ajaknya.
Gus Muhdlor juga mengatakan dirinya sudah berkomitmen sejak awal untuk menjadi bupatinya seluruh warga Sidoarjo jika terpilih. Dikatakannya ketika menjadi seorang bupati maka dirinya bukan bupati golongan atau agama tertentu saja. Apapun agamanya, sukunya, rasnya, semua warga Sidoarjo adalah anak-anaknya yang harus diakomodir.
“Ketika seseorang jadi bupati maka dia bukan bupati golongan atau agamanya saja, ketika sudah menjadi bupati maka menjadi bupati Sidoarjo seluruh warga Sidoarjo, agamanya apa, sukunya apa, rasnya apa, itu semua adalah anaknya, semua adalah warga Sidoarjo yang wajib untuk diakomodir,” ucapnya.
Gus Muhdlor juga mengatakan kerukunan antar sesama manusia harus selalu dijaga. Harus saling menghormati dan saling menghargai. Ketika itu dilakukan ucap Gus Mudhlor, dirinya yakin Kabupaten Sidoarjo akan selalu menjadi kabupaten yang damai dan harmonis.
“Hubungan antar manusia ini saling menghormati, saling menghargai saya pastikan Sidoarjo kedepan akan menjadi kabupaten yang lebih damai dan harmonis lagi,”ucapnya.
Menurut Gus Muhdlor bahwa tidak ada kata minoritas di Kabupaten Sidoarjo. Tidak ada pilih kasih yang berlebih terhadap salah satu agama. Semua akan diperlakukan sama. Namun dirinya juga tekankan adil tidak mesti sama. Dirinya akan membuka pintu bagi yang ingin berdiskusi dengan dirinya.
“Saya akan buka kalau jenengan mau minta audiensi, mau minta apa, kami akan buka itu, tapi yang menjadi dasar satu, adil tidak pasti sama,”ujarnya.
Ketua Panitia Jonny Manurung mengatakan HKBP Sidoarjo sudah bergabung menjadi anggota FKUB Sidoarjo. Kegiatan sosial sudah dilakukannya. Salah satunya kegiatan sosial pemberian bantuan bencana alam serta kasus bom di Surabaya.”HKBP Sidoarjo sudah bergabung dengan FKUB Sidoarjo dan sudah melakukan kegiatan-kegiatan sosial” ucapnya.
Dikatakannya HKBP Sidoarjo mendapat support FKUB Sidoarjo agar melakukan sosialisasi pendirian tempat ibadah. Atas dorongan tersebut HKBP Sidoarjo memberanikan diri memohon kepada Kelurahan Lemah Putro untuk melakukan sosialisasi.
“Tepatnya ditanggal 25 September, bapak Lurah yaitu bapak Drs. H. Asyari yang memfasilitasi kami, sosialisasi berjalan dengan baik dan 100 persen yang hadir setuju dan tidak keberatan mendirikan rumah ibadah HKBP,”ucapnya.
Jonny Manurung mengatakan syarat-syarat pendirian rumah ibadah HKBP Sidoarjo sudah dilakukannya. Mulai dari meminta tanda tangan warga Kelurahan Lemah Putro kemudian memasukkan proposal pendirian ke FKUB Sidoarjo, ke Kantor Kementerian Agama Sidoarjo serta ke bupati Sidoarjo.”Ditanggal 6 bulan 11 tahun 2020 rekom dari FKUB terbit, kemudian ditanggal 26 bulan 11 rekom dari Kemenag terbit, ditanggal 6 bulan 11 rekom bupati terbit,”bebernya.
Jonny Manurung melanjutkan setelah semua rekomendasi pendirian HKBP keluar, dirinya mengajukan rekom tersebut ke dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sidoarjo atau dinas perijinan. Seluruh rekomendasi tersebut sebagai lampiran syarat pengajuan mendirikan bangunan.”Tanggal 4 bulan 2, SK IMB dinas perijinan terbit,” ujarnya. sp