Zonajatim. com, Pasuruan- Berada di wilayah pegunungan dan jauh dari keramaian kota bukanlah halangan untuk maju demi tetap keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar di masa pandemi melalui daring di Sekolah Satu Atap (SATAP).
Semangat tinggi pantang menyerah itulah ditunjukkan guru dan murid SATAP di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Dra Ninuk Ida Suryani, MSi di SMPN 2 Tosari SATAP, saat menghadiri sekaligus membuka Desiminasi Pembelajaran Daring dan Luring SMP Negeri SATAP Kabupaten Pasuruan, Kamis (25/3).
“Ternyata kreatifitas dan inovasi guru-guru SATAP ini tidak kalah dibandingkan dengan sekolah reguler lainnya. Buktinya pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui daring dan luring tetap dapat dilaksanakan walau ada keterbatasan dan kendala geografis utamanya jaringan internet. Ini patut diacungi jempol perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya, apalagi yang mengeksekusi PJJ daring dan luring ini adalah guru-guru muda yang mendedikasikan pengabdiannya di sekolah SATAP dan berkomitmen untuk membangun peningkatan kualitas proses pembelajaran di masa pandemi covid 19 ini”, tegas Ninuk Ida bangga.
Hadir pada kesempatan itu seluruh Kepala Sekolah SATAP , Ketua Komite SMPN 2 Tosari, Pengawas Sekolah SMP sebagai Pembimbing, Pengurus MKKS SMP dan beberapa Kepala Sekolah SMP Negeri.
Sekolah Satu Atap (SATAP) itu sendiri tambah Ninuk Ida adalah merupakan bangunan gedung sekolah yang digunakan bersama-sama antara murid SD dan SMP dengan waktu yang bergantian.
Sedangkan sekolah SATAP di Kabupaten Pasuruan terdapat di SMPN 2, 3 dan 4 Tosari; SMPN 2, 3 dan 4 Puspo; SMPN 3 dan 4 Pasrepan; SMPN 3 Tutur, SMPN 3 Purwosari, SMPN 3 Grati, SMPN 3 Gempol dan SMPN 4 Bangil.
Dalam arahannya Kadis Pendidikan Ninuk Ida juga menekankan kepada peserta desiminasi agar dalam masa pandemi ini tidak mematikan kreatifitas, inovasi, tetap komitmen dan semangat para guru untuk terus berkarya untuk membangun keberlangsungan proses belajar mengajar yang berbasis digital melalui berbagai media komunikasi.
“Seperti aplikasi online yang sederhana dan mudah dimengerti murid, seperti google meet, video call, whatsapp , zoom meeting, google classroom, dan lain sebagainya. Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan hendaknya menjadi “uswah khasanah” bersatu padu untuk meningkatkan kualitas pendidikan, harus “melek” teknologi tidak lagi gaptek sudah menjadi suatu kebutuhan ,” ujarnya.
Niat baik yang perlu diperkokoh dan menjadi sesuatu yang luar biasa adalah mendidik dengan memberikan porsi lebih untuk membangun karakter anak didik yang tidak hanya retorika saja tapi harus realistis dan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat yaitu karakter kejujuran yang membawa pengaruh luar biasa dalam segala sendi kehidupan yang ditunjang dengan karakter kedisplinan.
Hal tak kalah pentingnya adalah kerja profesional, proporsional sesuai regulasi, menanamkan nilai kebaikan, tidak menyalahgunakan wewenang dan senantiasa menjaga harkat martabat sebagai Aparatur Sipil Negara, pungkasnya. Kum