Zonajatim.com, Sidoarjo – Kegundahan hati Anditya Azzahra siswi SMAN 1 Taman Sidoarjo serta Sabrina Fiddin Achmad siswi SMAN 4 Sidoarjo, yang diterima di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun kuliah 2021 akhirnya terbayar sudah.
Kedua calon mahasiswa baru ini awalnya kebingungan tak bisa melanjutkan kuliah lantaran kesulitan biaya sekarang sudah plong setelah dipertemukan dengan keluarga H Rahmat Muhajirin dan Hj Mimik Idayana, Jumat (2/4/2021).
Kedua pasutri anggota dewan yang dikenal dermawan dan memiliki puluhan anak asuh d Panti Asuhan Ar Rahman Ar Rahim miliknya bersedia menjadi orang tua asuh untuk Anditya dan Sabrina. “Alhamdulilah kedua anak ini memiliki prestasi yang membanggakan untuk Kabupaten Sidoarjo. Saya ikut bangga, dan saya akan menjadi orang tua asuh keduanya dengan menaggung semua biaya pendidikan hingga selesai kuliah,” ujar Hj Mimik Idayana, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo didampingi suaminya H Rahmat Muhajirin, anggota Komisi III DPR RI.
Pasutri wakil rakyat dari Fraksi Gerindra itu, saat menerima kedatangan kedua siswa berprestasi diatas, di kediamannya di Candi menyatakan kesediaan menjadi orang tua asuh kedua calon mahasiwa ini bukan tanpa sebab, pasalnya, prestasi kedua siswi ini, memang terkendala dengan biaya pendidikan sehingga harus dicari solusi untuk meneruskan jenjang pendidikan tinggi sesuai dengan cita-citanya.
“Pokoknya saya minta kedua siswa ini fokus untuk kuliah hingga tuntas. Jangan sampai kuliahnya terganggu masalah biaya atau yang lain-lain,” tutur Hj Mimik Idayana.
H Rahmat Muhajirin, menceritakan bahwa dirinya dulu saat lulus SMA juga mengalami nasib yang sama dengan Sabrina dan Anditya yakni tak memiiki biaya untuk kuliah. “Saya dulu tahun 1986 diterima di fakultas kedokteran lewat jalur PMDK, namun kondisi ekonomi orang tua saya tak mampu untuk mebiayai kuliah, akhirnya saya merantau dan baru setahun kemudian diterima sebagai anggota TNI,” ujar H Rahmat Muhajirin sambil menangis mengingat kondisinya saat itu.
Oleh karena itu, lanjut Rahmat Muhajirin ketika mendengar ada pelajar yang memiliki prestasi kepintaran namun kesulitan biaya, dirinya langsung tergerak untuk membantunya. “Kami ingin generasi muda yang punya prestasi pendidikan harus disupport untuk terus maju hingga mencapai pendidikan yang paling tinggi,” ujarnya.
Kondisi perekonomian keluarga kedua siswa itu tergolong prasejahtera. Sabrina, saat ini ibu kandungnya terserang penyakit kanker dan mesti bolak balek ke RS dr Soetomo Surabaya.
Sedangkan Anditya merupakan anak tunggal yang ibunya hanya bekerja sebagai penjaga toko alat tulis.
Sabrina dan Anditya setelah bertemu dengan H Rahmat Muhajirin dan Hj Mimik Idayana, mengaku terharu dan senang dengan adanya orang tua asuh ini.
Dirinya berjanji akan membuat bangga orang tua asuhnya itu, dengan meraih prestasi di Unair. “Alhamdullilah saya mendapatkan biaya pendidikan dari orang tua asuh yang dermawan dan baik,” tutur Sabrina dan Anditya. sp