Zonajatim.com, Surabaya – Pasca penangkapan terhadap empat preman atas kasus dugaan pengeroyokan terhadap anggota TNI AL Pratu Marinir Marinir Jehezkial Yusuf Sakan,28, di pintu keluar terminal Bungurasih pada Minggu, (23/5/2021) malam, polisi terus memburu enam pelaku lain yang kabur.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menerangkan dari hasil penyidikan diketahui, keempatnya merupakan otak aksi brutal tersebut. “Yang empat itu otaknya. Ada yang meneriakkan maling dan mengeroyok. Sisanya yang masih dikejar itu yang dikenai pasal 55 ayat (1) KUHP/turut serta melakukan pengeroyokan,” terang Kombes Pol Gatot di Mapolda Jatim, Senin, (24/5/2021).
Diduga ada 10 orang preman yang melakukan pengeroyokan terhadap korban. Kini enam orang lainnya masih dalam pengejaran aparat Polresta Sidoarjo.
Perwira menengah dengan tiga melati dipundak ini, meminta agar mereka yang masih kabur segera menyerahkan diri. “Daripada ditangkap,” tegas Kombes Pol Gatot.
Kejadian pengeroyokan bermula saat korban sedang mengendarai sepeda motor, melintas di dekat pintu keluar terminal bus di Bungurasih tersebut.”Tiba-tiba ada yang meneriaki maling, sehingga beberapa orang langsung menarik korban dan melakukan pengeroyokan. Padahal korban hanya melintas, tidak melakukan apa-apa,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Minggu (23/5/2021) malam.
Akibat pengroyokan itu, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala, pelipis, pipi, dan sejumlah bagian tubuh lainnya. Korban pun dilarikan ke RS Bhayangkara Surabaya. Menurut kapolresta, Minggu siang korban sudah dibolehkan keluar dari rumah sakit. Di sisi lain, polisi bersama petugas TNI juga melakukan penyelidikan sejak Minggu pagi.
Hasilnya, empat dari sekitar 10 orang pelaku berhasil ditangkap. Para pelaku yang diringkus itu antara lain, UNH,21, warga Trenggalek, RTR,22, warga Blitar yang kos di Bungurasih, FCP,22, dan YNK,23, keduanya warga Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Kapolresta menyebut, para pelaku adalah orang-orang yang kerap mangkal di terminal. “Mereka meresahkan,” tegasnya. Melihat kronologinya, korban yang melintas mengendarai sepeda motor dan tiba-tiba diteriaki maling, lantas dikeroyok beramai-ramai, ia menilai itu sebagai tindakan premanisme. “Dan premanisme harus kita berantas. Makanya para pelaku lain terus kita kejar sampai tertangkap. Totalnya ada sekitar sepuluh orang pelaku pengeroyokan ini,” pungkas Kombes Pol Sumardji. Sp