Zonajatim.com, Jakarta – Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin, SH, sangat miris di tengah perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberantas premanisme, justru terjadi aksi pembunuhan keji terhadap wartawan.
Peristiwa pembunuhan terhadap wartawan media online, Mara Salem Harahap alias Marsal Harahap (42), terjadi di Huta 7 Pasar 3, Desa Karang Rejo Nagori, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (19/6/2021) dini hari.
“Pembunuhan wartawan ini lebih premanisme, diduga korban dihabisi dengan menggunakan senjata api. Ini perisitiwa sangat miris di tengah perintah Kapolri untuk pemberantasan preman justru terjadi terhadap wartawan,” kata Gardi Gazarin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
Menurut Gardi Gazarin, berawal dari perintah langsung Presiden Joko Widodo kepada Kapolri untuk memberantas premanisme, dan Kapolri kepada seluruh jajarannya justru aksi pembunuhan dengan gaya premanisme di jalanan dengan senjata api terjadi pada wartawan. “Bukan lagi aksi premanisme, tapi ini gaya pembunuhan ala koboi dengan senjata api menghabisi korban di dalam mobil. Sangat miris di tengah perintah Presiden untuk memberantas premanisme malah wartawan jadi sasaran preman,” ungkap Gardi Gazarin.
Lebih lanjut Gardi Gazarin mendesak Kepolisian mengusut tuntas penembakan terhadap wartawan dan menangkap otak pelaku pembunuhan tersebut serta mengusut senjata api yang digunakan pelaku menghabisi korban.”Insiden bunuh wartawan ini terulang pasca kasus Udin Pers di Kabupaten Bantul, Yogyakarta,” ujar Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) periode 2014 – 2016 ini.
Apapun latar belakangnya, saat wartawan menjalankan fungsi kontrol terhadap masyarakat maupun aparatur harus dihormati dan mendapat perlindungan hukum.”Kejadian ini tidak membuat awak media jadi takut untuk memberitakan kebenaran.Jangan takut lagi, beritakan fakta sebenarnya. Kapolri harus segera perintahkan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak untuk secepatnya menangkap pelaku dan dalang pembunuhan keji terhadap wartawan ini, serta mengusut senjata api yang digunakan untuk menghabisi korban,” kata wartawan senior media di Ibukota Jakarta ini.
Pada pemberitaan diberbagai media, Marsal Harahap ditemukan warga dalam kondisi kritis di dalam mobil BK 1921 WR miliknya, yang terparkir di tengah jalan tak jauh dari kediamannya, di HUTA VII, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Jumat (18/6/2021) pukul 23:30 WIB.
Marsal Harahap ditemukan dengan luka tembakan diduga dari peluru tajam dibagian tubuh belakang bawah. Warga yang menemukan korban memberitahu istri korban, dan bersama warga korban dilarikan ke rumah sakit Vita Insani untuk mendapatkan pertolongan medis, saat diperjalanan menuju rumah sakit, Marsal menghembuskan nafas terakhir.
Hasil pemeriksaan di RS Vita Insani Kota Pematang Siantar, terdapat dua lobang tembakan dipinggul korban. Saat ini jenazahnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara di Medan untuk diautopsi guna penyelidikan lebih lanjut.
Polda Sumatra Utara memastikan jajarannya mengusut tuntas peristiwa tewasnya seorang wartawan yang diduga akibat ditembak orang tak dikenal di Kabupaten Simalungun, Jumat (18/6) malam. Saat ini pengusutan kasus tersebut ditangani langsung Direktorat Reserse Kriminal Umum, bekerja sama dengan Polres Simalungun.”Proses pengusutan kasus ini sudah dilakukan olah TKP dan tahap penyelidikan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Sabtu (19/6).
Dia memastikan pihak kepolisian mengusut kasus ini secara profesional. Bahkan proses olah TKP dipimpin langsung Dir Reskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Armaja dan Kapolres Simalungun Ajun Komisaris Besar Agus Waluyo. Selain olah TKP, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan dari istri korban dan beberapa saksi lain. Jk