Zonajatim.com, Sidoarjo – Direktur Sosialisasi dan komunikasi pada Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Akbar Hadi Prabowo mengatakan pihaknya menggunakan cara kekinian dan mendorong tetap beretika dalam melakukan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila di era digital. Penguatan pembinaan ideologi Pancasila pun perlu disesuaikan dengan zamannya.
Oleh karena itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), terus mendorong masyarakat Indonesia agar tetap terus beretika sesuai nilai Pancasila, termasuk dalam menggunakan media sosial.Hal itu merespons temuan riset yang menyebut bahwa netizen Indonesia dianggap paling tidak sopan di Asia Tenggara.“Berdasarkan survei Microsoft yang dilakukan pada bulan April-Juni 2020 lalu, netizen Indonesia tidak sopan se-ASEAN dalam menggunakan media sosial. Microsoft mem-publish hasil survei ini pada awal tahun 2021 lalu,” ujar Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Akbar Hadiprabowo dalam acara Sosialisasi Pancasila bersama H.Rahmad Muhajirin SH, anggota komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra di gedung Langen Palikrama Kantor Cabang Pegadaian Sidoarjo, Selasa (1/11/2022) yang diikuti 200 massa.
![](https://zonajatim.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG_20221101_115202-768x1024.jpg)
Akbar mengungkapkan hasil survei tersebut memang sangat tidak mengenakkan namun hal itu benar adanya.Ia juga menambahkan jika ada survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi Informasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2021 lalu tentang pemblokiran akun yang memiliki konten negatif sebanyak 2,6 juta.
Akbar menyebutkan agar masyarakat Indonesia tahu akan hal nilai Pancasila melalui sosial media, yaitu dengan cara membanjiri narasi Pancasila melalui media sosial seperti sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, di tengah kemajuan digitalisasi ini, berbagai nilai-nilai tertentu yang bertentangan dengan Pancasila juga mudah masuk ke kehidupan masyarakat. Dengan demikian, cara-cara kekinian dalam pembinaan ideologi Pancasila agar bisa diimplementasikan sebagai pemersatu bangsa sangat diperlukan.Apalagi, perkembangan teknologi informasi juga memunculkan serangan hoaks atau informasi bohong yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini tentu berbahaya bagi anak-anak dan kalangan milenial yang setiap hari mengakses informasi secara daring.
Akbar menekankan BPIP untuk terus mendorong nilai nilai Pancasila melalui media sosial dengan cara membuat kampanye konten mulia yang menyebarkan konten-konten positif, edukatif dan informatif.
![](https://zonajatim.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG_20221101_115444-768x1024.jpg)
Sementara itu, H.Rahmat Muhajirin SH menambahkan, pengamalan nilai Pancasila memang benar-benar harus ditegakkan.Karena dengan hal itu, maka norma-norma sebagai budaya ketimuran benar-benar bisa diterapkan.“Negara ini dibentuk untuk punya visi dan misi, di situlah ada Pancasila. Teritorinya sudah jelas, tapi isi prinsipnya sebagai pemersatu bangsa Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila itu ada di jiwa seluruh warga Indonesia,” ujar Rahmat Muhajirin anggota DPR RI dari dapil Jatim 1 (Surabaya – Sidoarjo) ini. Sp