Zonajatim.com, Sidoarjo – Suksesi kepemimpinan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) berganti. Kepala Smamda lama, Wigatiningsih beralih kepada M Zainul Arifin yang tak lain adalah Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Smamda selama tiga periode.
Pelantikan resmi M Zainul Arifin yang juga lulusan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Smamda) itu dilakukan Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Auditorium KH AR Fachruddin, Smamda Sidoarjo, Kamis (24/11/2022).”Tugas pertama saya setelah dilantik adalah menyusun dan menyatukan semua pimpinan dan warga Smamda agar bisa bergerak menjalan visi dan misi pendidikan yang sama. Kalau kemarin dalam kepemimpinan Bu Wigati (Wigatiningsih) sudah bagus, dalam kepemimpinan saya maka harus lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujar Kepala Smamda, M Zainul Arifin kepada wartawan.
Untuk itu, Zainul Arifin memastikan program unggulannya. Salah satunya menguatkan Smamda menjadi Boarding School (sekolah asrama). Rencananya pembangunan Boarding School akan dibangun di wilayah Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo dalam bulan depan.”Program unggulan saya nanti membuat boarding school. Program penguat daya disitu. Targetnya kalau sekarang siswa boarding school baru 80 siswa, setelah bangunan selesai akan naik berlipat-lipat. Bahkan Smamda tidak hanya jadi sekolah warga lokal Sidoarjo saja tetapi menjadi sekolah bertaraf nasional. Bahkan bertaraf sekolah internasional dengan pertukaran pelajar,” jelas Zainul Arifin.
Saat ini, pelajar yang masuk di boarding school baru beberapa siswa dari luar pulau Jawa. Akan tetapi, targetkan nanti bakal juga ada siswa dari luar negeri dari beberapa negara hasil kerjasama seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.”Kalau sekarang masih diisi siswa dari luar pulau. Tahun depan bisa diisi siswa dan siswi dari luar negeri yang sudah bekerjasama dengan Smamda,” tegasnya.
Kepala Smamda lama, Wigatiningsih yang sudah menjabat dua periode sebagai Kepala Smamda menegaskan semua program baru Kepala Smamda harus sesuai dengan rencana strategis (Renstra) yang tertuang dalam Rencana Induk Sekolah (RIS) yang disusun sejak Tahun 2020 sampai 2026 mendatang.”Kepala Smamda baru harus menjadikan Smamda sekolah yang unggul dan diakui oleh seluruh negara di Asean. Itu sudah ada di RIS yang disusun 50 tim sejak tahun 2020 lalu,” paparnya.
Karena itu, kata Wigati Kepala Smamda baru harus melanjutkan kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Misalnya kerjasama dengan Malaysia, Singapura, Thailand dan Jerman. Selaim itu, harus menguatkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sp