Zonajatim.com, Jakarta – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) memamerkan proses produksi mulai dari penelitian, pemilihan bahan baku, sampai proses distribusi dan cara konsumsi.
Dalam expo tersebut, Sido Muncul memamerkan proses hulu ke hilir tentang penggunaan rempah dan tanaman obat asli Indonesia menjadi produk yang berkhasiat menyehatkan tubuh.
Pameran proses produksi Sido Muncul ini digelar pada Open House: Expo Sistem Pengawasan Produk Life Cycle Obat dan Makanan, yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), pada 12-13 Januari 2022.“Ide hari ini bagus sekali, karena dengan cara begini untuk memberitahukan kepada masyarakat apa saja yang sudah dikerjakan oleh BPOM,” kata Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, Senin (16/1/2023).
Sudah tidak asing lagi produk Sido Muncul seperti Tolak Angin dan Kuku Bima telah hadir puluhan tahun dikonsumsi masyarakat Indonesia yang bahkan sudah tembus ke mancanegara. “Di sini kita perlihatkan timeline dari sejarahnya Sido Muncul. Kita punya kesempatan, kita tunjukkan bahan baku. Kita juga mulai masuk ke bisnis rempah-rempah. Yang kedua, bagaimana kami memproses produksi. Kemudian alat-alat apa saja yang mendukung proses produksi itu. Nah yang di ujung sana adalah hasilnya,” kata Irwan di stand Sido Muncul kepada wartawan.
Irwan juga menjelaskan upaya memperlihatkan sejumlah peralatan laboratorium di expo tersebut bertujuan memberitahu masyarakat tentang proses produksi yang memanfaatkan teknologi untuk menjamin mutu dan kualitas produk.
Dalam expo kali ini Sido Muncul membawa enam peralatan laboratorium yang digunakan sebagai alat untuk mengetes seluruh bahan yang digunakan. Keenam alat tersebut di antaranya alat tes kandungan pestisida, pupuk, logam berat, aflatoksin, dan DNA babi,”Jadi ini salah satu alat untuk mendeteksi ada babi atau tidak dalam produk kita,” ungkap Irwan.
Diketahui sejak berdiri pada tahun 1935 silam, Sido Muncul telah memproduksi lebih dari 300 jenis produk.
Kepala BPOM RI Penny K Lukito menjelaskan life cycle adalah sebuah proses di mana produk dirancang mulai dari penelitian hingga disajikan. Semua proses tersebut diawasi oleh BPOM.“Jadi life cycle obat itu mulai dari awal penelitian, bahan baku, pengembangan, produksi, distribusi, dan dikonsumsi. Jadi pada saat ini kita melakukan di mana setiap tahapan tersebut badan POM ada sebagai pengawas,” katanya.
Penny mengatakan BPOM sebagai otoritas yang mengawasi obat dan makanan juga mempunyai aspek perlindungan kepada masyarakat maupun dunia usaha dengan segala aturan yang memang harus ditaati pelaku industri itu sendiri. Jok