Zonajatim.com, Sidoarjo – Ada banyak konsep dan gagasan baru yang disampaikan para pasangan calon (paslon) Pilkada Sidoarjo terkait upaya meningkatkan kualitas lembaga pendidikan swasta di kota delta.“Yang pertama harus dilakukan adalah melakukan standarisasi kualitas mutu antara sekolah negeri dan swasta agar semua generasi di Sidoarjo terjamin haknya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tandas Bambang Haryo Soekartono, calon bupati bernomor urut 1 di Pilkada Sidoarjo.
Ide tersebut disampaikannya dihadapan kurang lebih 50 orang anggota Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Sidoarjo yang hadir dalam Dialog Publik bertema ‘Menggagas Arah Kebijakan Pendidikan kepada Perguruan Swasta’ di Meeting room Fave Hotel, Selasa (10/11/2020).
Guna meraih tujuan tersebut, paslon yang diusung 5 parpol pemilik 18 kursi di DPRD Sidoarjo tersebut akan melakukan beberapa langkah. Diantaranya melakukan pemetaan terhadap kendala sekolah-sekolah swasta, khususnya yang berskala kecil.“Dari hasil pemetaan tersebut kita jadi tahu kebutuhannya sehingga bantuan yang akan kita berikan nanti benar-benar tepat sasaran untuk meningkatkan kualitasnya supaya bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya,” jelasnya lagi.
Termasuk memperlengkapi sekolah-sekolah tersebut dengan perpustakaan berteknologi tinggi dengan jaringan internet yang memadai sebagaimana standar internasional. “Bukan hanya buku tapi internet pun bisa menjadi bahan pembelajaran yang baik karena semua bahan bacaan ada disana,” imbuhnya.
Yang juga menjadi sasarannya adalah upaya percepatan peningkatan mutu semua infrastruktur termasuk pendidikan di wilayah perbatasan. “Jangan sampai anak-anak kita bersekolah di Surabaya, Mojokerto, Gresik dan Pasuruan karena kualitas lembaga pendidikan mereka lebih baik daripada kita,” ujar Bambang Haryo.
Sementara itu, calon wakil bupati pendampingnya, Taufiqulbar mengatakan kualitas sekolah swasta juga sangat ditentukan oleh kapasitas gurunya. Karena itu jika BHS-Taufik terpilih sebagai pimpinan daerah mereka memberikan akses beasiswa bagi para guru sekolah swasta untuk bisa belajar di luar negeri.
Dan jika nantinya standarisasi kualitas sekolah swasta itu sudah setara maka Pemkab Sidoarjo yang dipimpinnya akan membantu upaya para sekolah-sekolah swasta itu ke luar daerah bahkan ke luar negeri.“Kalau bisa, orang India pun bisa sekolah ke Bumi Sholawat. Dengan begitu Sidoarjo akan jadi kota pendidikan sekaligus daerah wisata karena orang tua siswa itu pasti akan berkunjung ke Sidoarjo. Jadi dari urusan sekolah bisa membawa dampak ke sektor kepariwisataan kita,” ujar wong asli Sedati itu.
Sementara itu Paslon bernomor urut 2, Gus Muhdlor yang hadir tanpa didampingi Subandi mengatakan yang terpenting bagi sekolah swasta di Sidoarjo adalah keberpihakan pemerintah daerah terhadap mereka.“Jangan bicara uang untuk Sidoarjo, APBD kita besar dan terlalu cukup untuk membantu sekolah-sekolah swasta mencapai penjaminan mutu. Sedangkan untuk sekolah berskala kecil, tingkatkan kapasitasnya dan kualitasnya sehingga orang tua wali murid tidak ragu untuk menyekolahkan anak-anaknya disana,” ujarnya.
Sedangkan paslon no 3, Kelana-Astutik mengatakan pihaknya akan lebih fokus pada upaya menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Karena itu perluasan akses pendidikan sangat penting sesuai dengan program berkeadilan yang mereka usung.“Guru perlu penguatan kompetensi dan kami akan mengikhtiarkan agar akreditasi sekolah swasta di Sidoarjo minimal B bahkan kalau bisa A. Selain itu serapan anggaran daerah untuk sektor pendidikan juga perlu dioptimalkan,” jelas Dwi Astutik. Sp