Zonajatim.com, Bengkulu — Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen mengembangkan perpustakaan menjadi lebih inklusif serta mandiri. Menurut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, pengelolaan perpustakaan harus dikelola secara mandiri dan produktif.“Dari sisi kemandirian ekonomi, sebuah perpustakaan harus mampu dikelola secara mandiri,” ungkap Rohidin, usai meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Provinsi Bengkulu, Senin (28/11/2022).
Ia menambahkan, akan menjadi masalah apabila kita selalu mengharapkan APBD yang teralokasi untuk operasional perpustakaan atau menunggu suntikan dana dari pemerintah pusat.
Perpustakaan, lanjutnya, merupakan variabel penting untuk mendorong dan meningkatkan daya baca dalam mendalami ilmu pengetahuan. “Dengan bahasa lain, tidak hanya sekedar merangkai huruf vokal dan konsonan. Namun, seseorang apabila literasinya baik, maka orang akan paham, kalau dia paham pola pikirnya akan terbentuk, kalau pola pikirnya terbentuk sikap perilakunya juga akan positif,” lanjutnya.
Peresmian gedung perpustakaan dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, bersama Gubernur Rohidin. Pemerintah Provinsi Bengkulu mendapat anggaran perluasan gedung perpustakaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan tahun anggaran 2021 sebesar Rp4,5 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas menyerahkan dokumen akreditasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu Tahun 2022 yang mendapatkan nilai 94,30 dengan kategori A. Syarif Bando mengatakan hasil akreditasi merupakan bentuk nyata komitmen yang ditunjukkan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2022-2024 yang disampaikan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).Kepala Perpusnas menyampaikan akan terus mendukung pembangunan fasilitas perpustakaan di berbagai daerah di Provinsi Bengkulu pada tahun mendatang.
Dia menambahkan, literasi adalah milik semua orang. Literasi menurutnya, merupakan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek yang pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk memproduksi barang dan jasa yang bisa dipakai untuk memenangkan persaingan global.“Akhir dari perang kepentingan antarbangsa adalah akan tercipta suatu pasar di mana yang akan keluar jadi pemenang adalah kalau dia jadi produsen. Dan dia akan kalah adalah dia yang hanya menjadi konsumen,” urainya.