Zonajatim.com, Malang – Tidak mudah untuk mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan 275 Juta rakyat Indonesia. Itu sebabnya ID FOOD, Holding BUMN Pangan terus berbenah untuk mengatasi persoalan di sektor pangan nasional.
Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). “Dengan bantuan IT apa-apa yang sulit akan bisa dipermudah. Di bidang apapun. Termasuk di sektor pangan, dalam hal ini di Holding BUMN Pangan ID FOOD,” tutur Marsudi Wahyu Kisworo, pakar TI yang juga Komisaris Independen ID FOOD, Kamis (27/7/2023).
Marsudi datang ke Malang untuk meresmikan penggunaan platform pangan digital ID FOOD. Selama dua hari, Rabu dan Kamis (26-27/7/2023) di Grand Mercure Hotel Malang berlangsung Rapat Koordinasi TI ID FOOD.
Dalam Rakor bertema “Digital Convergence: Accelerating it Initiatives for Business Excellence” digelar beberapa agenda acara. Mulai presentasi inspiratif, workshop dan finalisasi Project Charter IT hingga kick off platform dan penandatanganan komitmen bersama.
Hadir dalam acara ini Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan dan Direktur Supply Chain Management (SCM) ID FOOD, Bernadetta Raras Indah Rosari.
Dalam paparannya saat pembukaan Rakor ini, Raras mengatakan, penerapan TI akan mempengaruhi terhadap aktivitas bisnis perusahaan. Menurutnya, keberadaan infrastruktur, sistem dan layanan teknologi akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas sehingga akan memperkuat keunggulan kompetitif bisnis perusahaan.
Dalam Rakor TI 2022-2023 di Malang ini ID FOOD meluncurkan 3 aplikasi baru, yakni FICILIA (Finansial Consolidation Aps), ARLITA (Aplikasi Pergudangan dan Pengelolaan Logistik) serta Aplikasi E-Commerce Pangan atau DTP. yw