Zonajatim.com, Sidoarjo – Demo puluhan warga Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo yang berunjuk rasa di PT Bernofarm Pharmaceutical berbuntut di kepolisian, Selasa (22/8/2023).Tim Resmob Polresta Sidoarjo membawa dua koordinator lapangan demo yakni M Sobur dan Miagi Angga ke Mapolresta.
Dua koordinator demo tersebut dibawa ke Mapolresta Sidoarjo sejak pukul 16.00 dengan dimasukkan mobil polisi untuk menjalani pemeriksaan. Lantaran dua koordinator demo dibawa ke Mapolresta Sidoarjo, puluhan warga Tebel termasuk ibu-ibu yang melakukan demo pada pukul 10.00 langsung menggeruduk Mapolresta Sidoarjo sebagai wujud solidaritas. “Kami akan menunggu disini sampai dua koordinator kami keluar dari kantor polisi,” ujar seorang pendemo di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (22/8/2023) malam.
Tim advokasi warga Tebel, Dimas Yemahura al-Farauq SH mengaku kecewa dengan tindakan polisi yang langsung main tangkap dan memeriksa warga. “Mestinya polisi mengedepankan upaya mediasi dan persuasif terlebih dahulu, jangan langsung main periksa, akhirnya warga tak terima dan geruduk ke sini,” jelas Dimas yang mendampingi warga Tebel ke Polresta Sidoarjo.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Andaru saat dikonfirmasi belum menjawab. Plt Pasie Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi kepada wartawan membenarkan bahwa penyidik memeriksa warga Tebel yang demo. “Mereka masih dimintai keterangan, tidak ditahan,” jelasnya.
Aksi demo warga Tebel menuntut dan meminta akses jalan warga yang dibangun PT Bernofarm Pharmaceutical dibongkar. Warga mengaku, bangunan atau pagar yang dibuat PT Bernofarm Pharmaceutical berada di atas jalan desa dan saluran irigasi harus dikembalikan ke fungsinya.“Kami minta pagar yang dibuat Bernofarm dibongkar dan dikembalikan ke fungsinya,” kata tim advokasi warga Tebel, Dimas.
Pada September 2022 lalu, sudah pernah dilakukan mediasi antara warga dengan DPRD Sidoarjo, dinas terkait, Pemdes Tebel, dan perwakilan PT Bernofarm serta warga setempat.
Hasilnya, mereka sepakat melakukan pembongkaran pagar yang berdiri diatas tanah sempadan. Namun, dari pengakuan warga, pembongkaran itu tidak pernah dilaksanakan.“Dulu, sudah ada surat dari camat untuk meminta pembongkaran. Tapi sampai saat ini tidak kunjung dilakukan. Warga sangat kecewa,” ujar Dimas. Zn