Zonajatim.com, Sidoarjo – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo meminta perayaan Imlek 2024/2575 Kongzili terjaga Kesakralan dan Kemurniannya.
Mengingat, Hari Raya Imlek tahun 2024 yang jatuh pada Sabtu 10 Februari 2024 ini berdekatan dengan pesta demokrasi, pada Rabu 14 Februari 2024.
Ketua FKUB Kabupaten Sidoarjo M Idham Kholiq mengatakan, segenap pimpinan dan pengurus FKUB Sidoarjo mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2024, Gong Xi Fa Chai.
Terkait perayaan Imlek, Kantor FKUB Sidoarjo, turut bersiap menyambut tahun baru Imlek 2024. Ibu-ibu yang tergabung dalam keluarga besar FKUB Sidoarjo, Rabu (7/2/2024), terlihat sibuk memasang pernak-pernik Imlek.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sidoarjo, M.Idham Kholiq, juga ikut memberikan semangat para ibu yang sibuk tersebut.

Idham menegaskan, FKUB Sidoarjo mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa memelihara kerukunan umat, terlebih pada peringatan Tahun Baru Imlek 2575 yang jatuh pada Sabtu (10/2/2024).“Kita mengajak seluruh warga Sidoarjo, untuk dapat memelihara kerukunan yang sudah terbentuk agar mereka yang merayakan imlek dapat menjalankan dengan penuh kegembiraan,” ucapnya.
Tahun Baru Imlek juga melambangkan keharmonisan dalam tata kehidupan di muka bumi. Untuk itu, perayaan Imlek harus jadi momentum ungkapan syukur dan terima kasih atas kebaikan alam.
Setelah merayakan Tahun Baru Imlek atau Sincia, lima belas hari kemudian mereka akan menggelar Cap Go Meh sebagai penutup rangkaian perayaan.
Di momen Hari Raya Imlek 2024 ini, kata dia, FKUB Sidoarjo menyampaikan beberapa imbauan kepada masyarakat.
Pertama, kepada seluruh masyarakat Tionghoa di Sidoarjo, kiranya dapat menyambut dan merayakan Imlek tahun 2024 ini dengan penuh suka cita dan rasa syukur kepada Tuhan YME.
Kedua, tradisi dan ritual sujud syukur serta seluruh seremoni dalam rangka perayaan Imlek yang merupakan warisan budaya leluhur turun temurun sejak ribuan tahun yang lalu, kiranya dapat memperkokoh solidaritas sosial.
Kemudian menjadi pembauran kebangsaan dan toleransi antar etnis serta antar umat beragama –sehingga kesan eksklusif semakin sirna di Sidoarjo yang majemuk ini. sp