Zonajatim.com, Sidoarjo – Jelang Pilkada Sidoarjo, komunitas WAG Ruang Publik Sidoarjo (RPS) menggelar dialog publik jilid tiga ‘Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024’ di Kedai Bu Atik, Minggu (23/6/2024) malam.
Dialog yang dihadiri sekitar 100 orang tersebut menghadirkan narasumber H Haris (Bacawabup PAN), Kusumo (Bacawabup PDlP), M Sholeh SH (Bacabup PDlP), Nanang Haromain (pengamat politik alumnus UGM) serta peneliti ARCI Baehaqi Siraj. Hadir juga Bacawabup PKB M Khalim serta Bacawabup PDIP Senadi Harjo.

Ketua WAG RPS, Sujani, S.Sos mengatakan bahwa dialog publik RPS ini digelar dalam rangka menjelang Pilkada yang akan dihelat pada 27 Nopember 2024 mendatang untuk mencari atau memilih pemimpin Sidoarjo sesuai tema kegiatan.”Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan sosok yang sudah berani ‘pasang badan’ sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati Sidoarjo di Pilkada mendatang melalui berbagai partai,” ujar Sujani yang dijuluki Bupati Swasta ini.
Selain itu diharapkan melalui forum ini masyarakat juga bisa mengetahui isi kepala atau pemikirannya untuk Sidoarjo ke depan.
Acara seperti ini sangat penting untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Semoga apa yang disampaikan bisa benar-benar diwujudkan. Disamping itu, dialog Ruang Publik Sidoarjo ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara calon pemimpin, dan masyarakat adalah kunci utama dalam membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera, tambahnya.
Sementara itu dalam paparan singkatnya Bacawabup PDIP Kusumo menekankan Sidoarjo Ceria dan Elok.
Bacabup PDIP M Sholeh, menyoroti sektor pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, kedua sektor ini sangat krusial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sidoarjo. “Kita harus memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak dan fasilitas kesehatan yang memadai. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Sidoarjo,” kata M Sholeh yang juga pengacara ini.

Bacawabup dari PAN H Haris menekankan pentingnya pembangunan SDM melalui pendidikan dan kesehatan. “Untuk mencapai SDM Sidoarjo yang unggul maka kualitas pendidikan harus Go Internasional sehingga bisa bersaing dengan daerah lain bahkan dunia,” katanya.

Bidang kesehatan juga tak penting untuk ditingkatkan pemerataannya, agar masyarakat mudah mengakses ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.
Selain itu H Haris menggaris bawahi pentingnya pembangunan berkesinambungan dari pemerintahan yang dahulu dengan pemerintahan yang baru agar bisa melanjutkan program pemerintahan sebelumnya. Haris juga menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta untuk memajukan ekonomi daerah. Zn