Zonajatim.com, Sidoarjo – Mahasiswa KKN Kelompok 9 gelombang 1 UPN Veteran Jawa Timur https://www.upnjatim.ac.id/ mengadakan program sosialisasi hidroponik vertikal dalam memenuhi salah satu poin SDGs No. 15 mengenai “Peduli Lingkungan Darat” untuk meningkatkan dan menstabilkan sektor ketahanan pangan.
Program tersebut menjadi salah satu bentuk upaya dalam mewujudkan sumber ketahanan pangan. Program tersebut memanfaatkan lahan sempit dan menambah nilai estetika suatu tempat dengan menerapkan konsep urban farming berupa hidroponik vertikal.
Hidroponik merupakan suatu inovasi dalam budidaya tanaman yang tidak memerlukan media tanah, melainkan menggunakan air (H2O) sebagai media utama yang memiliki kandungan nutrisi di dalamnya. Sistem ini menawarkan solusi modern dan tepat guna untuk memenuhi kebutuhan pangan, terutama di daerah dengan keterbatasan lahan. Keberhasilan hidroponik dalam skala rumah tangga dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di masa depan.
Ketua TP PKK Desa Gelam Ny Sri Astutiningsih mengatakan, hidroponik yang dibuat dan dikelola secara swadaya masyarakat di Desa Gelam, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo ini, merupakan implementasi dari program ketahanan pangan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi desa. “Iya di desa kita memiliki Instalasi Hidroponik sebagai bentuk gerakan ketahanan pangan di Desa Gelam, yang dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat sekitar. Serta peningkatan potensi ekonomi melalui manajerial secara swadaya masyarakat,” ujarnya, kemarin.
Menyadari problematika yang seringkali muncul di perumahan yang padat penduduk, keterbatasan lahan nyatanya bukanlah menjadi hambatan untuk berinovasi dan produktif. Adanya Inovasi pemanfaatan lahan yang terbatas dapat menjadi sebuah gagasan solutif yang dapat dimanfaatkan.
Gagasan tersebut kemudian membuat masyarakat sekitar tergerak dan beralih fungsi dari lahan yang semula tidak produktif, disulap menjadi green house. Warga desa Gelam salah satunya ibu-ibu TP. PKK Desa Gelam sangat antusias dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai hidroponik vertikal, hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan dan aktif dalam mengikuti serangkaian kegiatan. “Saya sudah menanam bibit pada media namun, terjadi warna kekuningan saat tumbuhannya tumbuh, tumbuhan itu tumbuh menjadi kaku” ucap salah satu peserta yang antusias pada sosialisasi tersebut.
Penggunaan sistem pertanian hidroponik memberikan hasil yang tidak kalah unggul dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional. Sistem ini juga menawarkan keuntungan tambahan, seperti efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan pengelolaan tanaman yang lebih terkontrol.
Hidroponik dapat dikembangkan menggunakan peralatan yang terjangkau, seperti pipa atau wadah bekas berukuran besar yang berfungsi menampung air dan pompa untuk mengatur aliran air guna mendukung pertumbuhan akar tanaman. Dengan memposisikan pipa secara vertikal maka dapat menghemat ruang menjadi lebih optimal dan efisien di area yang terbatas.
“Dampaknya secara sosial, yang pertama untuk tim yang berkontribusi dalam pengelolaan hidroponik ini. Dari hasil penjualan sayuran di sini, dapat mencukupi sarana dan prasarana serta nantinya dapat dimanfaatkan untuk membantu pembangunan lingkungan dan ketahanan masyarakat desa, kedua hasil panennya sendiri saat ini dikonsumsi oleh masyarakat sekitar dan terakhir dari total dua instalasi hidroponik horizontal yang dimiliki oleh warga Desa Gelam diharapkan dapat dilakukan panen sebanyak 1x dalam sebulan” ucap Ny Sri Astutiningsih, Ketua TP. PKK Desa Gelam selaku pengelola hidroponik di Desa Gelam.
Aulia Azzahrah dan Ananda mahasiswa KKN UPN Veteran Jawa Timur mengungkapkan bahwa terdapatnya inovasi berupa alat tepat guna dengan model desain baru berupa instalasi hidroponik vertikal maka diharapkan dapat menambah hasil panen dan jenis komoditas yang ditanam. “Selain itu, kami juga berharap warga Desa Gelam dapat menstabilkan dan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga secara mandiri dan sehat,” ujar Aulia. ji