Zonajatim.com, Bangkalan – Bupati Bangkalan, RKH Abdul Latif Amin Imron memaparkan berbagai upaya yang sudah dilakukan pihaknya setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya. Selain itu, Ra Latif sapaan Bupati Bangkalan menjelaskan indikasi-indikasi penyebab terjadinya lonjakan Covid-19 di wilayahnya.
Paparan tersebut disampaikan Bupati Bangkalan Ra Latif saat Rapat Kordinasi Penanganan Covid-19 Wilayah Bangkalan di pendopo agung setempat, Selasa (08/06/2021).
Rakor ini dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Letnan Jendral Ganip Warsito, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Komisi VII DPR RI.
Dilansir dari laman Pemkab Bangkalan, Ra Latif memaparkan bahwa untuk penanganan Covid-19 pihaknya telah menyiapkan petugas skrining sejumlah 99 orang dan didukung oleh petugas lainya sejumlah 178 orang. Disamping itu, Pemkab Bangkalan juga menyiapkan tenaga vaksinator sejumlah 121 orang dengan didukung oleh anggota komda KIPI.
Bupati juga melaporkan data mingguan penambahan kasus confirm, sembuh dan meninggal Kabupaten Bangkalan per tanggal 10 April 2020 s/d 7 Juni 2021. Dari dua minggu terakhir, terjadi peningkatan kasus dari 12 kasus menjadi 322. Dimana kasus tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger dan Bangkalan.
Dalam menangani masalah tersebut, Pemkab Bangkalan telah menyiapkan fasilitas kesehatan di RSUD Syamrabu dengan menyediakan 150 tempat tidur yang telah digunakan oleh 93 pasien Covid-19. Sementara untuk OTG ditempatkan di Balai Diklat dengan kapasitas 74 tempat tidur dan sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 OTG. “Untuk penanganan atau isolasi PMI kami menyiapkan Balai Latihan Kerja dengan kapasitas 30 tempat tidur, sampai saat ini terisi 17 orang,” papar bupati.
Bupati Ra Latif juga menyampaikan hasil kegiatan penyekatan tanggal 7 Juni 2021 di Akses Suramadu dan Pelabuhan Kamal. Sebanyak 1.364 orang yang rapid antigen dan hasilnya 28 orang dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan swab PCR 8 orang terkonfirmasi positif.
Adapun berdasarkan hasil analisa penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan terjadi karena tranmisi lokal cluster keluarga dari pemudik, hari raya ketupat di Arosbaya ada tradisi kumpul bareng keluarga yang mengabaikan protokol kesehatan serta penolakan dilakukan tracing sehingga tidak bisa dilakukan deteksi dini dengan cara pemeriksaan swab “Dari hasil analisa itu kami melakukan tindak lanjut dengan cara PPKM mikro, pembatasan gerak/mobilitas di wilayah Arosbaya dan sekitarnya, melakukan swab massal di wilayah Arosbaya yang diduga sebagai kantong penyebaran Covid-19, bekerjasama tim satgas Covid-19 Kecamatan Arosbaya dengan Kepala Desa untuk menemukan warga yang sakit yang tidak mau berobat, mencegah keterlambatan penanganan dan memperketat protokol kesehatan,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNBP RI Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan, kedatanganya ke Kabupaten Bangkalan dalam rangka memberi dukungan kepada Pemkab Bangkalan soal penanganan Covid-19. Dia juga menyarankan agar pemanfaatan posko PPKM mikro lebih dimaksimalkan. “Kami juga siap membantu pemaksimalan posko tersebut. Karena manfaatnya juga lebih banyak bisa memaksimalkan penegakan disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penekanan angka penyebaran Covid-19 menjadi tugas bersama. Menkes menyarankan agar memanfaatkan peran semua stekholder untuk ikut mensosialisasikan pentingnya mencegah Covid-19. Sementara untuk kasus di Bangkalan, Menkes telah mengirim 30 alat ventilator ke RSUD Syamrabu Bangkalan. “Kami juga akan mengirim tenaga kesehatan untuk membantu penanganan Covid-19 di Bangkalan,” ujarnya.
Sedangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sudah menyiapkan beberapa rumah sakit penyanggah untuk membantu RSUD Syamrabu Bangkalan. “Jadi RSUD rujukan itu tidak boleh melebihi 80 persen, kalau lebih bisa dirujuk ke Surabaya,” katanya.
Acara Rakor tersebut juga dihadiri Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan pihak terkait lainnya. Rombongan Menkes juga menyempatkan meninjau pelayanan kesehatan di Puskesmas Bangkalan, Posko PPKM Mikro di Perumahan Griya Abadi, Desa Billaporah, Socah dan RSUD Syamrabu. Dbs-ara