Zonajatim.com, Surabaya – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony, menyoroti tentang pengadaan seragam sekolah bagi masyarakat berpenghasilan rendah ( MBR ).
Ia berpandangan masalah seragam sekolah sudah tuntas, karena awal semester lalu, Pemkot, Dinas Pendidikan dan Komisi menyatakan sudah dikerjakan dan didistribusikan.”Tetapi hari ini ada warga yang datang minta pekerjaan penjahitan.” papar Thony, kemarin. Bahkan ada warga yang mengaku sudah 2 tahun tidak lagi mengerjakan seragam sekolah. Padahal ia mengaku tidak ingin mencari untung, terpenting mesin jahitnya tidak karatan”,kata Thony.
Dengan warga mengeluh tidak dapat garapan sekolah itu, Thony mengaku khawatir telah dimonopoli konveksi besar. Kemudian didistribusikan pedagang-pedagang atau pihak mereka yang beramai-ramai membuat siplah.”Saya khawatir ini ada manipulasi terhadap sistem, seolah-olah pengerjaan ini dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Tapi sesungguhnya hanya dikerjakan oleh pihak tertentu.” beber Thony.
Bilaa hal itu yang terjadi, lanjut Thony. Ia menilai ada pengingkaran, yang seolah-berpihak kepada UMKM untuk menghidupkan ekonomi mereka.Maka ia mendesak Komisi D mencermati lebih dalam untuk menanyakan pada Diknas. “Kepada siapa pekerjaan itu dilakukan, diberikan kemudian dengan nominal berapa dan kemudian UMK di mana? Nanti data-data itu akan kami lihat, kami cek di lapangan kebenarannya.” kata Thony.
Thony melihat, pengerjaan seragam sekolah sebagaimana rekomendasi Pansus dalam sidang paripurna, ada kesan orientasi pekerjaan seragam berharga murah dan hemat anggaran.”Mungkin (Pansus) maunya diserahkan kepada konveksi besar, (agar ada) efisiensi anggaran.” jelas Thony.
Namun, Thony menilai hal itu terjadi monopoli dan bertentangan dengan spirit pemerataan dan pemberdayaan.Jika sekiranya itu, bertentangan dengan spiritnya Walikota Surabaya. Menurut Thony, Walikota Eri Cahyadi bisa mengabaikan. “Itu sifatnya kan saran, masukan, bukan menjadi keputusan yang harus dilaksanakan.” tegas Thony.
Selain itu, politisi senior Partai Gerindra ini, mendesak agar Walikota Eri Cahyadi melihat seragam itu sudah terdistribusi atau tidak? Mengingat saat ini sudah memasuki masa sekolah.
Bahkan, ia mewanti-wanti agar Walikota jangan sampai terkesan sekolahnya sudah selesai, tetapi seragamnya belum diberikan. Thony menilai hal itu sangat memalukan”Jangan sampai masyarakat merasa hanya diPHP oleh Walikota” pungkas AH Thony. Nar