Zonajatim.com, Sidoarjo – Sebanyak 30 peserta dari lintas golongan dan agama mengikuti lokalatih mediasi bersertifikat yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sidoarjo bekerja sama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Paramadima Jakarta, Senin (23/1/2023) di Aston Hotel Sidoarjo.
Pelatihan mediasi konflik ini berlangsung lima hari mulai tanggal 23 hingga 27 Januari 2023 dan dibuka oleh Andjar Surjadianto Plt Sekda mewakili Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor. Para tutor pelatihan terdiri dari PUSAD Universitas Paramadima dan PMN (Pusat Mediasi Nasional).
Kegiatan mediasi konflik yang digelar ini bertujuan memperkuat kapasitas anggota FKUB dan tokoh agama dalam mengelola konflik keagamaan di Sidoarjo. Melalui kegiatan ini harapannya para peserta bisa membantu pemkab mewujudkan hidup guyub rukun dan berdampingan secara damai, aman, tenteram menyongsong kejayaan Sidoarjo.

Idham Kholiq selaku ketua FKUB Sidoarjo menyebutkan para peserta yang hadir yakni anggota FKUB dari lintas beragama, Depag serta Bakesbang di Sidoarjo. Beberapa peserta yang hadir berada di wilayah desa. Maka kehadiran para tokoh agama dan masyarakat dalam pelatihan ini sangat penting.
Kerukunan umat beragama, menurut Ihsan Ali Fauzi selaku Direktur PUSAD Paramadina, bukan hanya tugas pemerintah daerah tetapi juga tugas masyarakat dan tokoh agama. Kegiatan pelatihan ini merupakan upaya untuk saling mendukung dalam menjaga kerukunan umat beragama di Sidoarjo.
Ia mengungkapkan para peserta pelatihan mediasi konflik keagamaan sangat dibutuhkan perannya membantu pemerintah mewujudkan kesejahteraan umat beragama.
Husni Mubarok Direktur Program PUSAD Paramadina mengutarakan Lokalatih mediasi tujuannya membantu FKUB, Bakesbangpol dan pemerintah kabupaten menangani konflik umat beragama. “Harapannya supaya konflik tidak sampai pada kekerasan,” katanya.

Menanggapi hal itu Plt Sekda Andjar Surjadianto mengapresiasi kepada peserta telah mengikuti lokalatih mediasi bersertifikat. “Kebhinekaan menjadi kekayaan. Kita tidak ingin kebhinekaan menjadi pemecah belah kebersamaan kita,” tegasnya.
Peserta lokalatih menjadi kader toleransi. Kalau ada konflik umat beragama, para alumni bisa membantu menangani. “Harapannya alumni lokalatih bisa memraktikkan pengalamannya di tempat tinggal masing-masing. Hal ini supaya terjaga suasana harmonis, integratif dan saling menghargai satu sama lain,” harap Andjar Surjadianto. Sp