Zonajatim.com, Lamongan – Ratusan warga di Desa Durikulon Kecamatan Laren Lamongan, beberapa hari ini berburu ikan mabuk di Sungai Bengawan Solo, seiring dengan kondisi air yang berganti dari jernih ke keruh kecoklatan menyusul hujan yang terjadi beberapa hari ini.
Karuan saja, aksi tangkap ikan yang oleh warga setempat dinamakan “ngumbo” disambut riang gembira oleh warga, karena aksi tangkap ikan mabuk ini hanya bisa dilakukan setahun sekali pergantian musim dari kemarau ke hujan, dan tradisi ini sudah berjalan puluhan tahun lamanya.
“Sangat senang sekali mas, apa lagi ikan ngumbo (istilah masyarakat Lamongan menyebutnya) itu hanya terjadi sekali dalam setahun, tak nikmati ini mas,” kata Tupa, Selasa (3/11).
Dalam menangkap ikan ini kata Tupa, ia dan teman-temannya tidak merasa kesulitan dan tak perlu susah payah membawa alat tangkap ikan, seperti jala, jaring atau lainnya. Warga cukup menangkap ikan tersebut dengan tangan kosong.
Namun jika ingin mendapatkan tangkapan ikan yang lebih banyak mereka pun mengunakan alat tersebut. “Mudah sekali kok mas menangkap ikannya. Kita tinggal turun ke sungai dan mencarinya mengunakan tangan,” jelasnya.
Ikan hasil tangkapan itu, biasanya oleh warga sekitar akan dijadikan sebagai lauk pauk saja. Namun jika tangkapan ikan mereka memperoleh banyak akan dijual dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. “Karena disepanjang sungai Bengawan Solo ini orang-orangnya pada mengambil ikan semua, maka harga jual ikan pun terbilang murah, tapi lumayan meskipun hasilnya tidak seberapa tapi hal ini lumayan bisa
Namun tahun ini, tangkapan ikan yang tidak sebanyak tahun sebelumnya, hal itu disebabkan karena perubahan warna air sungai tidak begitu keruh. Meski demikian pihaknya tetap senang dengan adanya kegiatan tersebut. “Lumayan mas bisa dibuat hiburan, apa lagi di masa pandemik COVID-19 saat ini,”pungkas pria yang bertubuh jangkung itu. lm-01