Zonajatim.com, Sidoarjo – Covid-19 berdampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM. Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu pembinaan dan bantuan untuk pelaku UMKM di masa pandemi perlu menjadi perhatian banyak pihak termasuk lembaga pendidikan.
Saat ini UMKM mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh, hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui sejumlah dosen peneliti berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan permasalahan UMKM Indonesia yang terdampak Covid-19. “Salah satu pilar penting sektor ekonomi nasional yaitu nafas Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang membutuhkan perhatian. Umsida sebagai institusi pendidikan ikut bertanggung jawab untuk melakukan penyelamatan dengan mendukung setiap langkah UMKM dan secara bertahap memberikan solusi permasalahan yang ada terutama di tengah pandemi,” ungkap Dra Lilik Indayani MM salah seorang anggota tim riset terapan Umsida, Rabu (23/12/2020).
Bersama dua kolega sebagai tim riset yakni Sumartik SE, MM selaku ketua tim riset dan Galuh Rutmana Hanum S.Si, M.Si, mereka melakukan riset Peningkatan Inovasi Melalui Berbagi Pengetahuan di Asosiasi UKM Unggul Terampil Jaya Sidoarjo. “Kami melakukan riset sejak November lalu, waktu riset kami adalah tiga bulan, jumlah UMKM yang kami riset sebanyak 85 UKM,” kata Lilik Indayani.

Menurut Dra Lilik Indayani, dimasa pandemi Covid-19, UMKM haruslah adaptif terhadap perubahan yang ada, mulai dari proses produksi, manajerial dan pemasaran manual berubah menjadi online. “Kegiatan pelatihan ini dikemas dalam bentuk webinar yang mengharuskan para UMKM bersahabat dengan berbagai aplikasi media internet seperti zoom meeting, google meeting dsb sebagai saranan berbagi pengetahuan.
“Riset ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan inovasi Asosiasi UKM Unggul Terampil Jaya yang diketuai Ny Purwani Arie yang memiliki anggota 85 UMKM kuliner dan kerajinan agar terjadi peningkatan penjualan baik online maupun offline,” jelasnya.
Knowledge sharing (donating dan collecting) merupakan suatu pemahaman bersama terkait dalam penyediaan akses informasi bagi anggota asosiasi dengan menggunakan jaringan ilmu pengetahuan dalam organisasi yang dianggap mampu menjadi pendorong inovasi. Motivasi mempunyai pengaruh langsung dan signifikan pada proses knowledge sharing dalam asosiasi, demikian juga kepercayaan anggota memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap pengembangan knowledge sharing dalam asosiasi.
Pada penelitian ini diterapkan pada obyek yang berbeda yaitu pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor kuliner dan kerajinan. Oleh karena itu penelitian ini sangat diperlukan karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat terutama UMKM.
UMKM dengan segala keterbatasannya dituntut untuk meningkatkan kapabilitas inovasi melalui knowledge sharing demi mewujudkan UMKM yang kuat dan tangguh dan memiliki keunggulan bersaing. “UMKM tanpa inovasi tidak akan bersaing dan bertahan di era persaingan yang semakin tajam. Kemampun bersaing bagi pelaku ekonomi dipasar global tidak hanya mengandalkan harga maupun kualitas, melainkan
harus berbasis kreativitas dan inovasi dan pengetahuan,’ terangnya.
Dari hasil pemantauan dan analisis awal, ujar Lilik Indayani riset ini sudah menemukan asumsi bahwa anggota asosiasi UMKM meningkat omzetnya berkat berbagi pengetahuan dari anggota lainnya seperti cara mengkemas produk, membuat katalog produk dan cara mempromosikan secara online. sp