Zonajatim.com, Semarang – Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Irwan Hidayat, bersama Komisaris Sido Muncul, Johan Hidayat, pada Rabu (1/3/2023), meninjau sejumlah tanaman rempah yang ditanam dan diteliti di nursery maupun green house.
Sejumlah tanaman rempah yang selama ini menjadi bahan baku produk Tolak Angin seperti stevia dan mint, terpantau tumbuh subur dan diprediksi siap dipanen pada akhir Maret 2023 ini.”Setelah panen, akan dilakukan penelitian di PPRS untuk mengetahui kadar minyak atsiri, zat aktif, maupun kandungan lainnya,” kata Irwan Hidayat.
Nursery dan green house Sido Muncul tersebut merupakan fasilitas selain laboratorium kultur jaringan dalam satu wadah bernama Pusat Penelitian Tanaman Rempah Sido Muncul (PPRS).Pada green house produksi itu telah menggunakan teknologi drip irrigation system dari Netafim BBPOM.
Di tempat itulah, beberapa tanaman rempah diteliti, seperti mengenai pemuliaan tanaman lempuyang, jahe, kapulaga, stevia, kunyit, kencur, hingga mint.Melihat secara langsung di lokasi tersebut, Irwan meyakini apabila beberapa tanaman itu tumbuh sesuai yang diharapkan.
Irwan menerangkan, ketika hasil dari penelitian sudah sesuai harapan, sebagian besar tanaman rempah tersebut akan disalurkan kepada sekira 150 kelompok tani mitra Sido Muncul.
Dia tak ingin sekadar berapa kuantitas yang dihasilkan baik dari nursery maupun green house Sido Muncul, tetapi justru mengedepankan kualitas dari tanaman itu sendiri.”Itu yang menjadi alasan kami ketika sudah dipanen akan diteliti juga sebelum dijadikan bahan produksi produk Sido Muncul. Termasuk yang hendak dibagikan kepada kelompok tani,” kata Irwan.
Seperti yang telah diprogramkan, lanjutnya, green house Sido Muncul akan digunakan untuk budidaya tiga komoditas.Tiga komoditas itu yakni tiga jenis jahe halina yang direkomendasikan dari Balitro dengan mengambil bibit dari bider di Sukabumi, Jawa Barat.
Lalu jahe lokal unggul yang sudah SNI yaitu Jewod dari Jawa Tengah, serta jahe emprit. Kemudian ada pula tanaman kunyit, dan kencur. “Targetnya awal Maret ini akan ditanami bibit yang sudah siap setelah ditunaskan terlebih dahulu di tempat terpisah karena bentuk awalnnya masih rimpang. Setelah masa tanam, untuk melihat hasil dan pertumbuhannya, dibutuhkan waktu sekira 3 bulan. Sementara untuk nursery, targetnya akhir Maret 2023 ini sudah panen,” ucapnya.
Adapun untuk luasan secara keseluruhan area tersebut disebut Irwan yakni mencapai sekira 1 hektare.Dengan perincian yakni luas nursery mencapai 1.152 meter persegi, green house produksi yang siap beroperasi ada 2.496 meter persen, dan yang masih berupa pondasi ada sekira 6.335 meter persegi.
“Harapan awal kami mendirikan PPRS ini adalah dapat mengembalikan kejayaan tanaman rempah Indonesia serta menciptakan inovasi baru dalam pengembangan tanaman rempah unggul. Kami optimis, melalui Sido Muncul ini nantinya akan tercipta tanaman rempah berkualitas, lebih bagus dibandingkan yang ada di India, Vietnam, ataupun Thailand,” katanya. Jok