Zonajatim.com, Surabaya – Dua perusahaan milik Maspion Group, PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) dan PT Alumindo Light Mental Industry Tbk (ALMI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tahun buku 2022 dan publik expose secara bersamaan di Fave Hotel Surabaya, Kamis (15/6/2023).
Dalam laporan kinerja, INAI mengalami peningkatan penjualan ekspor yang positif tahun 2022. Penjualan ekspor INAI tahun 2021 Rp 813,57 miliar atau 56,6 persen dari total penjualan dan berhasil ditingkatkan pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp 883,94 miliar. Hal itu tak lepas dari produk INAI yang mayoritas adalah produk rumah tangga, manufaktur dari aluminium, dan elektronik.
Alim Markus, CEO Maspion Group mengatakan pasca pandemi covid-19, kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik, namun belum memberikan nafas yang segar karena ekonomi global juga masih melambat akibat terdampak pandemi.
Alim Perkasa selaku Executif Managing Director INAI menambahkan bahwa INAI menjalankan strategi usaha dengan cukup berhati-hati. Situasi yang tidak terduga seperti pandemi Covid-19 yang telah mengakibatkan beberapa negara jatuh ke dalam resesi, membuat beberapa pemasok maupun pelanggan INAI mengalami kesulitan. “Strategi INAI ke depan adalah memberikan berbagai alternatif pilihan yang luas kepada konsumen baik produk standar maupun lini produk premium, kami juga menyediakan kebutuhan akan energi ramah lingkungan seperti solar frame panel part,” katanya.
Dalam laporan kinerja yang disampaikan Direktur INAI Cahyadi Salim, total pendapatan INAI untuk tahun 2022 tercatat Rp 1.439,15 miliar namun diikuti kerugian bersih Rp 113,95 miliar sehingga RUPS hari ini memutuskan tidak dilakukan pembagian deviden.

Untuk tahun 2024 INAI terus mengembangkan peluang usaha terutama pasar dunia karena produk INAI yang mayoritas adalah produk manufaktur berbahan aluminium ekstrusion, diproduksi berdasarkan pesanan dan banyak diekspor.“Berbekal pengalaman, INAI berhasil memenuhi permintaan ekspor. Bahkan lebih dari setengah pendapatan INAI berasal dari penjualan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan sebagainya,” tambahnya.
Komisaris INAI dan ALMI Welly Muliawan menambahkan, selama daya serap pasar domestik masih belum pulih seperti semula. Diperkirakan pasar ekspor akan terus menyumbang pendapatan INAI secara signifikan di tahun 2023 dan selanjutnya.
Sementara itu, PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI), produsen aluminium foil dan aluminium sheet, menyebut kinerja penjualan selama 2022 masih tertekan kondisi perekonomian global terutama pasar Amerika Serikat dan Eropa akibat Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Direktur ALMI Wibowo Suryadinata mengatakan, akibat kondisi perekonomian yang melambat perusahaan belum menghasilkan laba bersih.“Sambil menanti perbaikan ekonomi dunia secara umum, kami mengupayakan perbaikan internal terkait manajemen pembelian dan produksi. Kami juga akan menjajaki kerjasama dengan investor strategis untuk menghadapi tantangan ke depan yang membutuhkan aliansi dengan pembeli utama,” ujarnya saat paparan publik.
Untuk itu kami melakukan diversifikasi pasar ke Kanada, AS, Eropa dan Asia. Selain itu, kami terus berupaya untuk menjalin kerja sama dengan pembeli besar di pasar ekspor Asia dan tekuni pasar lokal, pungkasnya. Zn