Zonajatim.com, Sidoarjo -.Guna menyukseskan gelaran pemilu 2024 baik mulai tahapan sosialisasi, hingga pelaksanaan pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim mengajak berperan aktif yaitu menjadi agen sosialisasi kepemiluan.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro berharap masyarakat bersedia secara aktif terlibat dalam setiap tahapan Pemilu. “Kami harap informasi yang diperoleh tidak hanya berhenti dalam forum ini, tapi melalui bapak/ibu sekalian dapat menularkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat lainnya,” terang Gogot.
KPU Jatim menggelar sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemilu 2024 terselenggara atas fasilitasi KPU RI, Selasa (8/8/2023) di Hotel Aston Sidoarjo. Sebagai narasumber H Rahmat Muhajirin SH anggota Komisi II DPR RI dengan moderator Cahyo, hadir juga komisioner KPU Sidoarjo Musonif Afandi dan 100 peserta dari masyarakat Sidoarjo Barat.
Gogot yang juga mantan anggota KPU Kabupaten Jember ini menjelaskan tiga inti dari sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi Pemilih. Pertama kognitif, yaitu masyarakat mengetahui informasi kepemiluan. Kedua, afektif yaitu tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk aktif dalam Pemilu. Ketiga, psikomotorik yaitu adanya upaya masyarakat untuk terlibat dalam setiap tahapan Pemilu. “Masyarakat dapat terlibat dalam setiap tahapan Pemilu sebagai Pemilih, Penyelenggara, atau Peserta Pemilu,” papar Gogot.
Kaitannya dengan Pemilih, Ia juga memberikan tips bagaimana caranya menjadi Pemilih yang cerdas. “Pemilih cerdas adalah Pemilih yang terlibat dan mempunyai kesadaran pada saat sebelum pemilu (pre-election), saat pemilu berlangsung (election), dan setelah pemilu dilaksanakan (post-election),” jelasnya.
Pemilih cerdas saat sebelum Pemungutan suara dilaksanakan harus memastikan terdaftar sebagai Pemilih. Ia juga mengetahui kapan pemungutan suara dilaksanakan. Mengetahui siapa saja Pasangan Calon/Calon yang berkontestasi berikut rekam jejaknya. Serta mengetahui tata cara menggunakan hak suara dengan benar.
Sedangkan saat pemungutan suara, datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) tepat waktu. Sudah memiliki pilihan terhadap Pasangan Calon/Calon berdasarkan pertimbangan yang rasional dan logis. Bisa menggunakan hak suaranya dengan benar. Setelah pemungutan suara usai dilaksanakan, Pemilih yang cerdas turut serta mengawasi pelaksanaan penghitungan dan rekapitulasi suara.
Sementara itu Anggota DPR RI Komisi II, Rahmat Muhajirin dari Fraksi Partai Gerindra menekankan fungsi Pemilu sebagai sarana kedaulatan rakyat. Pemilih sebagai warga negara mempunyai kedaulatan dalam membentuk dan menentukan pemerintah 5 tahun ke depan.
Karenanya, Rahmat Muhajirin mengajak Pemilih untuk turut menentukan pemimpinnya. “Pilihlah pemimpin yang tidak hanya berorientasi pada kesejahteraan tetapi juga menjalin hubungan internasional sehingga negara kita diperhitungkan bangsa lain,” katanya.
Rahmat Muhajirin dari dapil Surabaya – Sidoarjo juga menegaskan bahwa Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. “Ketika rakyat sudah menentukan pilihan pemimpin yang menang dalam pemilu, maka kita tetap satu bangsa yang harus mendukung pemimpin pilihan rakyat, jadi tidak perlu gontok-gontokan lagi,” katanya. Sp